Rabu, 30 Maret 2016

Perbedaan Emas dan Perak

Emas dan perak mempunyai perbedaan dari sifat, bentuk, maupun jenis logam mulia di antara kedua benda berharga ini. Umumnya emas dan perak adalah suatu logam mulia yang sangat berharga nilainya di bumi ini. 



Perbedaan emas dan perak yang sangat berbeda membuat harga emas baik jenis emas perhiasan, emas antam ataupun emas batangan lebih tinggi ketimbang harga perak. Harga emas antam pada umumnya sama dengan harga emas batangan pada umumnya, namun emas antam biasanya dilengkapi sertifikasi khusus dibandingkan dengan jenis emas lain yang dijual seperti pada toko emas dan juga penjual emas lainnya. Perbedaan emas dan perak juga biasanya ditemui dalam pembuatan perhiasan. Misalkan  harga cincin emas putih umumnya lebih mahal ketimbang cincin dari bahan perak.
Harga emas 24 karat umumnya memiliki nilai yang lebih mahal ketimbang harga emas 22 karat atau tingkatan karat yang lebih rendah lagi.

Sabtu, 26 Maret 2016

Perbedaan Carat dengan Karat

Carat dan Karat adalah ukuran yang digunakan dalam perhiasan. Keduanya mungkin memiliki pengucapan yang sama namun digunakan untuk mengukur hal yang sama sekali berbeda. Carat adalah ukuran berat berlian dan batu mulia lainnya, sedangkan  karat adalah ukuran kemurnian logam mulia terutama emas.

Carat adalah ukuran berat batu mulia dan mutiara, dan terutama digunakan untuk menimbang berlian. 1 Carat sama dengan seperlima gram atau 200 mg. Jadi berlian 5 karat memiliki berat 1 gram. 1 Carat dibagi menjadi 100 poin. Berlian setengah karat juga disebut 50 point. Kata Carat berasal dari sejenis kacang yang disebut “carob bean” yang digunakan untuk mengukur batuan berharga. Kacang carob digunakan karena mereka memiliki berat yang konsisten. Pada tahun 1907, Satuan Carat mulai digunakan sebagai standar untuk mengukur batu permata dengan simbol “Ct“.


Karat adalah ukuran kemurnian logam. Karat terutama digunakan dalam mengukur kemurnian emas yang memiliki skala 1 sampai 24. Dua puluh empat karat adalah bentuk paling murni dari emas. Emas, dalam bentuk murninya merupakan logam yang lembut sehingga perlu ditambahkan paduan logam lain supaya bisa dibuat menjadi perhiasan. Logam paduan yang biasa ditambahkan pada emas antara lain adalah nikel, seng, atau tembaga. Emas 24 karat mengacu pada bentuk termurni dari emas dengan paling sedikit paduan ditambahkan ke dalamnya. Dua belas karat emas mengacu pada komposisi paduan 50:50. Yang paling umum digunakan sebagai perhiasan biasanya adalah emas 18 karat. Tapi di negara-negara seperti India, perhiasan 22 karat lebih disukai dan populer. Emas dengan tingkat kemurnian dibawah 10 karat, tidak dianggap sebagai emas. Tingkat karat biasanya tertera pada perhiasan dengan symbol “K” atau “C”.


http://cincindepok.com

Selasa, 22 Maret 2016

Ciri Pernikahan Yang Baik

Dalam setiap pernikahan setiap pasangan pastilah menginginkan rumah tangganya dapat berjalan dengan baik. Tidak melihat atau membandingkan dengan rumah tangga orang lain adalah kunci sebuah rumah tangga itu sudah menjadi baik. Tentu saja penilaian baik atau tidak adalah berbeda setiap orangnya. Karena ini penilaian yang sangat individual sekali.
Berikut ini adalah ciri-ciri pernikahan yang baik. 
  • Menjaga hubungan secara offline
    Maksudnya adalah kerap mengirimkan pesan melalui email, SMS, ataupun memo kecil untuk mengekspresikan rasa sayang dan cinta kita. Ini adalah bumbu dalam pernikahan, sederhana tetapi sarat makna.
  • Berkatalah yang jujur
    Suami punya kekurangan. Istri punya kekurangan. Katakanlah sejujurnya hal tersebut kepada pasangan. Ataupun ada sesuatu yang hal yang mengganjal, ceritakan pada pasangan dengan jujur. Hal ini akan membuat suami atau istri kita akan merasa diperhatikan dan dihargai.
  • Menolong satu sama lain
    Rumah tangga itu bukan hanya yang senang-senang saja tetapi cobaan dan masalah juga akan hadir di dalamnya. Pernikahan yang baik adalah mereka yang tetap menemani, mendampingi dan membantu sebisa mungkin. Bukan hanya itu saja, saling membantu dalam urusan pekerjaan rumah, juga akan membuat pernikahan itu menjadi lebih bahagia.
  • Memanfaatkan waktu untuk selalu bersama
    Tidak melulu harus liburan agar bisa memanfaatkan waktu untuk keluarga tetapi terlibat dalam setiap aktivitas yang dilakukan di dalam rumah, akan memberi warna tersendiri dalam kebaikan rumah tangga tersebut.
  • Selalu mengingat pasangan di mana pun berada
    Menanyakan sudah makan atau belum? Lagi ngapain? Bagaimana aktivitasmu hari ini? Pertanyaan-pertanyaan sederhana yang kita lakukan saat masih PDKT, harus tetap dilakukan saat kita sudah menikah.
  • Tertawa bersama
    Lakukan hal-hal seru dan hobi berdua dengan pasangan. Bahkan jika perlu lakukan hal-hal gila dan memalukan agar Anda dan pasangan lebih merasa bahagia, karena tidak ada batasan untuk menjadi diri sendiri apa adanya.
  • Menghargai pasangan
    Rumah tangga yang baik adalah mereka yang mampu menghargai hak dan kewajiban masing-masing serta menghargai peran dari pasangan masing-masing. Sekecil apapun yang dilakukan dan dirasakan pasangan, hargailah dengan sebaik mungkin. Tunjukkan apresiasi positif atas apa yang telah dilakukan pasangan untuk kita.

Kamis, 17 Maret 2016

Waktu Yang Tepat Untuk Menikah


Menentukan waktu yang pas untuk menikah bukan hanya dilihat dari umur atau masa berpacaran. Hal-hal lain juga menentukan kapan waktu yang tepat untuk meresmikan hubungan. Ini tanda-tanda Anda dan kekasih siap menikah.


Memiliki Finansial yang Baik
Tidak harus berpenghasilan di atas rata-rata, memiliki rumah atau mobil mewah Anda baru siap menikah. Setidaknya finansial Anda sehat. Ketika Anda atau pasangan masih terlilit hutang dan punya tanggung jawab lain seperti menyekolahkan adik-adik sebaiknya tunda dulu pernikahan. Menabunglah terlebih dahulu sampai kondisi keungan matang.
Ketika Bisa Mengendalikan Emosi
Dalam pernikahan akan lebih banyak masalah dibanding ketika masa pacaran. Anda bisa menilai apakah Anda atau pasangan siap menikah dari emosi kalian berdua. Ketika pacaran Anda belum bisa mengendalikan emosi, sebaiknya jangan dulu menikah.
Ketika Dia Melibatkan Anda dalam Kehidupannya
Tanda kekasih siap menikah adalah ketika dia melibatkan Anda dalam setiap tindakan dan keputusannya. Bukan hanya mendekatkan Anda ke keluarga dan teman-temannya, tapi juga Anda diajak mencari solusi dalam setiap masalah hidupnya. Sikapnya tersebut yang akan membuat Anda yakin dengannya.
Ketika Anda dan Kekasih Bisa Bekerjasama
Mampu bekerjasama satu sama lain merupakan faktor penting dalam pernikahan. Jika selama berpacaran Anda dan pasangan bisa bekerjasama dalam membangun hubungan dan saling berbagi, maka ketika menikah Anda dan si dia kemungkinan besar akan mampu menghadapi masalah-masalah rumah tangga.
Ketika Anda dan Kekasih Saling Bertanggung Jawab
Si dia bertingkah layaknya suami yang memiliki tanggung jawab atas Anda. Begitupula Anda, selayaknya seperti istrinya, misalkan memasakkan makanan atau menyetrikakan bajunya. Ini tanda sudah waktunya Anda dan dia menikah.

Selasa, 15 Maret 2016

Perawatan Batu Alexandrite


Tingkat kekerasan batu Alexandrite berada pada angka 8,5 skala Mohs sehingga tergolong keras dan tahan lama dan cocok untuk digunakan sehari-hari. Meskipun demikian, tetap anda harus mengetahui bagaimana merawat perhiasan atau batu ini dengan benar. Batu Alexandrite bisa dibersihkan dengan menggunakan air hangat dan sabun biasa, mengelapnya cukup dengan menggunakan kain yang lembut atau sikat dengan bulu yang halus. Hindari menggunakan pembersih yang mengandung bahan kimia yang keras dan pastikan membilas dengan bersih untuk menghilangkan semua residu sabun yang tersisa.
Batu Alexandrite cukup kuat untuk dibersihkan dengan menggunakan pembersih ultrasonik atau pembersih uap (Steam Cleaner), tetapi harus selalu berhati-hati ketika menggunakan metode ini. Selalu lepas perhiasan Alexandrite sebelum melakukan aktivitas fisik yang berat atau ketika melakukan pekerjaan rumah tangga. Batu Alexandrite lebih keras daripada kebanyakan batu permata lainnya, yang berarti bisa dengan mudah menggores batu yang lebih lunak lainnya seperti batu Kuarsa (Quartz), Tourmaline, Zircon, dan Spinel. Karena itu, bungkus dengan kain yang lembut ketika menyimpan batu permata Alexandrite dan simpan terpisah dari batu permata lainnya.

http://cincindepok.com

Kamis, 10 Maret 2016

Keindahan Warna Batu Akik Alexandrite

Warna batu Alexandrite hijau atau kebiruan-hijau di siang hari, berubah menjadi seperti raspberry merah atau keunguan-merah jika terkena cahaya lampu pijar. Alexandrite juga dapat muncul di kekuningan, brownish atau keabu-abuan-hijau nuansa di siang hari, dengan orange atau merah kecoklatan di lampu pijar. Karena perubahan warna, alexandrite kadang-kadang disebut sebagai zamrud siang hari dan ruby pada malam malam.




Sabtu, 05 Maret 2016

Batu Alexandrite Asli


Batu Alexandrite adalah salah satu batu permata berwarna yang paling langka saat ini. Lebih spesifik lagi, Alexandrite adalah batu permata yang memiliki efek perubahan warna (Color-Change) yang sangat langka dari varietas Chrysoberyl. Meskipun namanya Chrysoberyl, yang merupakan aluminat dari berilium, tidak benar-benar termasuk dalam kelompok mineral Beryl, melainkan diklasifikasikan sebagai kelompok mineral sendiri.
Fenomena perubahan warna yang terlihat pada batu Alexandrite asli disebut sebagai “Alexandrite Effect”. Perubahan warnanya bisa diamati pada kondisi pencahayaan tertentu, biasanya pada siang hari dan dibawah lampu pijar. Alexandrite juga menunjukkan fenomena Pleochroism yang sangat kuat, yaitu bisa menampilkan warna hijau Zamrud, merah, oranye dan warna kuning tergantung pada sudut pengamatan. Sifat Pleochroism dari Alexandrite benar-benar independen, berbeda dari kemampuan berubah warnanya yang unik. Biasanya, Alexandrite menunjukkan warna hijau Zamrud di siang hari, dan warna merah raspberry di bawah lampu pijar. Alexandrite juga bisa memiliki warna kekuningan dan merah muda, dan spesimen yang sangat langka bisa menunjukkan Chatoyancy (efek mata kucing) ketika dipotong model cabochon. “Alexandrite Effect” adalah hasil dari penyerapan yang kuat terhadap cahaya di bagian kuning dan biru dari spektrum warna.

Rabu, 02 Maret 2016

Ujian Pernikahan

Setiap syariat yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk umat ini, pasti mempunyai hikmah yang bisa diambil dan juga ujian yang harus diwaspadai. Shalat, zakat, puasa dan haji adalah contoh Syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengandung banyak hikmah, namun tak dapat dipungkiri, di balik semua itu ada ujian atau cobaan yang harus diwaspadai. Jika tidak, maka kita tidak akan pernah mendapatkan apa-apa dari semua itu, demikian juga dengan pernikahan.
Dalam Adab An-Nikah wa Kasr Asy-Syahwah (26-33), Al Ghazali menjelaskan bahwa setidaknya ujian dalam pernikahan ada tiga macam:

Pertama, sulit mendapatkan harta yang halal. Hal ini tidak mudah dihadapi oleh setiap orang, -apalagi saat ini keadaan perekonomian tidak stabil-, sehingga pernikahan pun menjadi salah satu pemicu untuk meraup pundi-pundi rupiah dari perbuatan keji lagi haram. Karena hal inilah, dia dan keluarganya akan binasa.
Orang yang membujang lebih aman dalam menghadapi ujian ini. Sedangkan orang yang berkeluarga, kebanyakan akan terjerumus dalam  keburukan, karena dia selalu memperturuti keinginan istrinya, hingga akhirnya dia akan menjual akhiratnya demi mendapatkan dunia.
 
Kedua, tidak bisa memenuhi hak istrinya, tidak sabar menghadapi akhlaknya dan tidak sanggup menanggung derita karenanya. Ujian ini lebih mudah dibandingkan ujian yang pertama, karena menghadapinya lebih ringan daripada menghadapi ujian yang pertama.
Memperbaiki akhlak sang istri dan memenuhi kebutuhannya lebih ringan daripada mencari harta yang halal. Namun dalam hal ini juga ada yang perlu diwaspadai, karena sang suami adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungan jawab akan kepemimpinannya. Rasulullah Shallallahu Alaih wa Sallam bersabda, “Cukuplah seseorang berdosa jika dia menyia-nyiakan keluarganya.
Ketiga, istri dan anaknya menyibukkan dia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Keduanya menuntut dia untuk mencari dunia, memperbaiki kehidupan keluarga dengan cara mengumpulkan dan menumpuk harta untuk mereka, serta mencari kemewahan dan kemegahan bersama mereka. Setiap sesuatu yang bisa menjauhkan diri dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik berupa istri, harta dan anak, maka ia akan berdampak negatif terhadap pemiliknya.